Sebelum pemasangan behel, perlu dilakukan beberapa tahapan pemeriksaan pada pasien, seperti pemeriksaan gigi secara klinis dan foto rontgen. Umumnya, jenis foto yang digunakan meliputi foto panoramic dan cephalometri.
Sedangkan cuci darah merupakan tindakan pemisahan zat-zat larut yang beracun dari dalam darah dengan proses penyaringan yang dilakukan diluar tubuh. Proses cuci darah tersebut menggunakan peralatan medis tertentu yang fungsinya mirip dengan ginjal dalam tubuh manusia. Tindakan tersebut dilakukan untuk menjaga keseimbangan fungsi tubuh. Itulah perbedaan transfusi darah dan cuci darah dari segi definisi atau pengertiannya.
Tahapan tersebut sangat penting dilakukan sebelum behel dipasang. Pasalnya, dokter gigi perlu melihat kondisi kesehatan gigi dan mendeteksi apakah ada masalah di rongga mulut. Misalnya apakah ada gigi berlubang, terdapat infeksi, bagaimana keadaan tulang rahang dan akar gigi, serta kondisi sendi rahang.
Foto rontgen juga akan mempermudah dokter gigi untuk mengetahui apakah ada gigi yang hilang, gigi tumbuh berlebih, jarak antara gigi, serta gigi impaksi (pertumbuhan gigi geraham bungsu ke arah yang salah) yang tidak dapat dilihat dengan pemeriksaan intra oral.
Pemeriksaan foto rontgen sebelum memasang behel akan memberikan informasi dan gambaran kepada dokter gigi terkait kondisi gigi. Dokter gigi pun akan sangat terbantu dalam menentukan adanya masalah dan cara yang tepat untuk mengatasinya.
Itulah alasan mengapa rontgen gigi sebelum pasang behel sangat penting untuk dilakukan. Bila nantinya ditemukan masalah pada gigi, dokter gigi dapat mengetahui dan mengatasinya terlebih dahulu. Jangan lupa, sebaiknya Anda selalu menyimpan hasil pemeriksaan rontgen gigi untuk menghindari pengambilan foto yang terlalu sering.